Catatan Harian Musisi Galau

Catatan Harian Musisi Galau
My Second Book "Bride and Groom's Story

Sunday 9 March 2014

Aku Rapopo...



Kegagalan it's my middle name, yup setelah mengalami kegagalan berkali-kali dalam mencari cinta sejati akhirnya gue memutuskan menambah nama gue menjadi Rezy Bardinal "gagal" latif. 

Kalo diitung-itung sejak gue putus tahun 2004 udah 13 kali gue gagal mendekati seorang cewek, inget ya gue baru sampe tahap "mendekati" karena sebelum melangkah ke tahap selanjutnya gue udah ditinggal pergi. #Tragis
            
Kalo semua kegagalan kisah cinta ini gue tulis dan dijadiin buku mungkin bisa jadi setebal Kamus Besar Bahasa Indonesia karena banyak kisah cinta yang bisa gue ceritakan. 

Mungkin gue punya banyak kesamaan sama @indrawidjaya si pengetik buku #IdolGagal kesaamaanya adalah kita sama-sama musisi a.k.a anak band dia coba ikutan indonesian idol tapi gagal kemudian bikin buku dan bukunya jadi best seller sekarang dia jadi penulis terkenal. Kalo gue gagal di musik, coba bikin buku, terus kasi draft naskah buku gue ke penerbit, disuruh nunggu 3 bulan kemudian dapet kabar draft naskah buku gue ditolak. #okesip #bedatipis #ngenes.

Karena merasa senasib tak sepenanggungan, gue coba follow twiternya @indrawidjaya dan ternyata pas gue lagi baca-baca lalu lintas timeline twiter tiba-tiba @indrawidjaya bikin status kalo ternyata dia lagi bikin #SayembaraTulangRusukSusu yang diambil dari judul buku ke dua dia. 

Oke, karena gue punya banyak pengalaman kisah tentang percintaan, gue coba ikutan sayembara itu dan coba menceritakan pengalaman gue saat mencari tulang rusuk yang hilang.

         
Kisah itu berawal dari sini...

Jatuh Cinta Itu Sederhana, sesederhana seperti saat lo melihat cewek dan lo pun jatuh cinta saat pertama kali melihatnya. Jatuh cinta itu indah karena kita bisa terbang tinggi dan melihat hal yang indah-indah.

Jatuh Cinta pada pandangan pertama mungkin cocok untuk cerita gue kali ini gue mau menceritakan pengalaman saat mencari tulang rusuk yang hilang entah kemana. Entah setan atau jin iprit darimana yang udah bikin gue mendadak gila seperti ini tiba-tiba bisa mengagumi seorang cewek yang belum pernah ketemu sama sekali dan hanya melalui selembar foto gue melihatnya, mulai saat itu pun gue memproklamirkan diri ternyata hati ini telah terjatuh di dalam pusaran cinta. Saat itu gue pun berharap semoga dia tulang rusuk gue yang hilang selama ini

Satu hal penting yang ada dalam diri gue adalah gue tipe orang yang gampang jatuh cinta tapi gak punya keberanian untuk mengungkapkannya (Mungkin hal ini yang ngebuat gue masih sendiri dari tahun 2004, masalah kejombloan gue sepertinya gak usah dibahas lebih lanjut yah..!)

"Terkadang untuk menghindari sakitnya perpisahan, sebagian orang lebih memilih untuk menghindari pertemuan"
                                                      Tarjo, 30 thn, Anak Band, Jomblo Abadi

Quote dari si Tarjo di atas mungkin salah satu alasan gue menunda untuk memulai sebuah hubungan yang baru lagi setelah gue mengalami kegagalan pedekate ke 13 orang cewek yang setiap ending ceritanya selalu berakhir dengan tragis. 

Sebagai “FTV Lovers” atau cowok pengagum FTV gue mengambil kesimpulan, terkadang “Happy Ending” kisah cinta di FTV tidak se-Happy Ending kisah cinta di kehidupan nyata dan hal ini yang ngebuat gue memilih untuk menjadi "pengagum rahasia" mengagumi seorang cewek mahkluk ciptaan-Nya yang menurut gue hampir mendekati sempurna.
           
Sebut saja namanya Disa (gue samarkan) nama yang indah, siang dan malam wajahnya selalu teringat di alam bawah sadar gue, berlari-lari tanpa lelah di pikiran gue, dia adalah sodara sepupu temen kerja gue. Seiring berjalannya waktu gue pun mulai bertanya-tanya tentang Disa ke Silva cuma untuk memuaskan dahaga hati gue yang haus akan cerita tentang dirinya.

Perjalanan kisah gue ini dimulai saat gue mencoba add account facebooknya, gue ingin tau apa saja kegiatan yang dilakukan oleh makluk Tuhan yang paling indah ini. Hampir setiap hari gue kepoin semua kegiatan-kegiatan dia, waktu itu sih status dia High Quality Jomblo, dan yang pasti saat itu banyak laki-laki jomblo kesepian yang antri mau jadi pacarnya, layaknya antrian warga yang antri sembako dari partai yang lagi kampanye.

Gue tau status dia jomblo dari sepupunya itu karena gue satu tempat kerja sama sepupunya. Dulu gue pernah kerja di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di selatan Jakarta, posisi gue saat itu sebagai sales staff, dan saat gue kerja kebetulan satu shift sama sepupunya. Suatu hari di tempat kerja, gue iseng ngobrol sama Silva.

"Silva, itu sepupu lo ya, yang foto berdua di Facebook" tanya gue.

"Iya sepupu gue, Kenapa emang Zie??" Jawab Silva sambil senyum. 

"Hehe.. gapapa kok" Jawab gue sambil keringet dingin.

Di tempat kerja gue emang deket sama Silva karena dia tempat curhat gue, dan dia juga tau gimana mengenaskannya kisah percintaan gue. Setelah gue tau status sepupunya lagi sendirian gue mulai mencoba untuk memulai pedekate, diawali dengan pertemanan di facebook dan sesekali gue mencoba chat sama dia dan itu juga cuma sebentar aja gak berlangsung lama dan gak ada hal yang special pada saat itu.
           
Karena jarak rumah gue yang begitu jauh, akhirnya yang bisa gue lakukan hanya bisa melihat kegiatan dia via situs jejaring sosial yang dia punya, dari account Facebook sama Twitternya.  Yup.. hanya sebatas itu saja sampe akhirnya gue punya BB dan dia sebagai anak gaul jakarta pasti juga punya BB, akhirnya gue minta pin BB dia ke silva.

Untuk lebih memperlancar komunikasi gue nge add pin bbnya, entah kenapa udah beberapa bulan yang lalu gue coba add pinnya tapi gak pernah di approve sama dia, ”Apa salah dan dosaku ya Tuhaaann..??” kata gue dalam hati, dan setelah beberapa bulan akhirnya di approve juga, Fiuuhh. #Lapkeringet

Suatu hari setelah libur lebaran, gue baru pulang mudik dari lampung dan gue coba menawarkan dia keripik pisang oleh-oleh dari lampung.

”Mau keripik pisang lampung gak??” Tanya gue via bbm.      

”Mauuuu..!!” Jawab dia semangat.

Setelah dia bilang mau, gue langsung menyiapkan kripiknya dan menitipkan keripik pisang tadi via silva (sepupunya) karena gue gak berani untuk memberikannya secara langsung. Yah, seperti itulah cara gue komunikasi sama dia, keripik pisang menjadi perantara dan sebagai alesan kuat supaya bisa komunikasi sama dia. #Alibi #Modus #Yaudahsih #BiarinAja

Gue jadi teringat sebuah tulisan yang pernah gue baca   

”Saling memberi di antara kalian, akan menumbuhkan rasa sayang 

Dari tulisan yang pernah gue baca itu menjadi satu alesan gue memberikan keripik pisang ke dia. #Ngarepabis 

Kadang gue berharap semoga keripik pisang itu bisa ngebuat dia selalu inget gue, entah bagaimana caranya mungkin saat dia nikmati keripik pisang rasa strawberry itu satu persatu ke dalam mulutnya, sambil membayangkan gantengnya muka gue yang bentuknya pipi semua (kayanya gak gitu juga sih).

Sejak punya pin bb dia dan itu adalah untuk pertama kalinya gue memberanikan diri menyapa dia via chat bbm, suatu hari gak sengaja gue liat foto dp bbmnya ada kue Ulang Tahun dan ternyata hari itu gue liat nyokapnya Ulang Tahun. 

Menurut gue ini adalah moment yang tepat supaya gue bisa memulai komunikasi sama dia, akhirnya gue ucapin selamat Ulang Tahun buat nyokapnya via bbm, udah ngucapin panjang kali lebar kali tinggi, ternyata balesannya cuma ”okke, makasih”.

#NgenesAdalah saat lo kirim bbm ke gebetan, berusaha panjang lebar lo tulis kalimat dan sang gebetan cuma bales ”okke makasih..” #Jleeb
       
Beberapa minggu setelah gue bbman sama dia, gue coba melupakan dia sejenak dengan cara wisata kuliner mengunjungi tempat makan favorit gue dan  entah kenapa hari itu gue lagi pengeeen banget makan siang di McDonald’s Sarinah Thamrin. Akhirnya dengan tekad yang bulat siang itu gue melangkahkan kaki dengan gontai menuju derai fast food dari negeri Paman Sam yang kelezatan ayam dan burgernya sudah tidak diragukan lagi.

Sampe di depan kasir gue langsung pesen makanan dan kemudian langsung nyari tempat duduk di pojokan tapi bukan buat mojok yah, sekali lagi gue tekankan Bukan Buat Mojok..!! gue duduk di pojok emang males aja liat orang laen yang makan Mcd berpasangan-pasangan sambil suap-suapan seperti penganten baru di pelaminan, daripada pusing dan stress liatin orang bermesraan akhirnya gue memilih mojok sendirian. (Padahal emang udah nasib jadi jomblo ngenes)

Seperti anak gaul Jekardah pada lazimnya saat itu sebelum makan gue update status di bbm terlebih dahulu dan update via Foursquare, twitter, facebook dan media sosial lainya untuk memberitakan bahwa saat itu gue lagi makan siang di McDonald’s Sarinah  Thamrin.  Sumpah, kelakuan gue ini jangan ditiru ya.

Saat gue mulai mempersiapkan diri untuk menikmati lezatnya menu makan siang gue kali ini yang terkadang cuma bisa sebulan sekali gue nikmatin, tiba-tiba BB gue bersuara dengan merdu. 

”Ah siapa sih nih, ganggu waktu makan siang gue aja, kayanya tagihan bulan ini udah lunas semua.!!” kata gue dalem hati.

Gak lama kemudian bergegas gue ambil bb di kantong celana, dan saat gue baca bbm, yang tak terkira tak terduga dan ku bahagia...*apa sih* ternyata Disa bbm gue dengan melas dia bilang. 

"Aaaa... dari kemaren pengen makan mekdi..!!"  kata dia via bbm.

Wuzzz... seketika itu juga gue langsung terdiam, (ternyata dia baca status bbm gue yang lagi makan siang di Mcd, Yes!) waktu seakan berhenti berputar, burger imut isi daging yang dilapisi sayuran segar dan mayonaise yang sebentar lagi akan masuk mulut gue pun tertunda eksekusinya, kentang goreng yang lagi lucu-lucunya saat itu udah siap untuk dimakan langsung gue taro piring lagi, segelas Lemon Tea yang gelasnya udah keringetan sembari memanggil-manggil dan melambaikan tangan supaya segera diminum udah gak penting lagi buat gue pada saat itu, seketika itu… Deg, napsu makan gue pun hilang.

Jeng.. Jeng... tanpa pikir panjang langsung gue buru-buru bales bbm dari orang yang selama ini hanya bisa gue liat dari kejauhan, yah akhirnya kenikmatan makan siang gue hari itu sukses berantakan disponsori bbm dari doi, karena tiba-tiba Disa bbm dan dia bilang lagi pengen banget makan Mcd terutama paha atas sama paha bawah.

Tanpa pikir panjang gue bales bbmnya dan gue coba ajak dia kesini.

"Lo kesini aja, ajak silva..!!" kata gue, via chat bbm.

Tapi ternyata kata dia silvanya lagi kondangan, ya udah akhirnya gue tantangin kalo gue mau anterin atau bahasa kerennya delivery ke rumah dia, dan dia langsung menunjukan ekspresi gembira.

Kemudian dia nanya lagi ke gue.

"Hah.. Ini beneran..??" Tanya dia sedikit penasaran.

"Iya.. ini beneran lah..!!", Jawab gue semangat sambil goyang oplosan.

Dia pun merasa seneng banget ternyata ada sukarelawan yang mau anterin dia paket McDonald’s ke rumahnya, tapi karena gue masih harus kerja jadinya gue bilang ke dia baru bisa anterin ke rumahnya sore, ”Oke” bales dia singkat via bbm. (tuh kan jawabnya oke doang!) 

Ternyata siang itu Jakarta hujan badai, jam 7 malam gue coba bbmin dia lagi hanya untuk memastikan gue nanya ke dia  via bbm.

"Masih ngeces apa gak?" tanya gue, kemudian dia jawab.

"Masih... Hahaa”, Jawab dia sambil ketawa kegirangan.

Ya udah akhirnya gue melangkahkan kaki kembali ke McDonald’s dan memesan menu sesuai keinginan dia sang Bidadari yang tak bersayap.

Oya sebelumnya dia bilang :

"Kalo ujan gak usah Zie, ntar lo malah sakit." kata dia sok perhatian.  

Gue yakin saat dia kirim bbm ke gue, sebenernya dia cuma mau ngetes gue doang dan harap-harap cemas berdoa dalam hati semoga gue cepet sampe rumahnya sambil membawa seperangkat paket Mcd.  

Niat gue malam itu untuk ke rumahnya udah bulat, sebulat jerawat segede jagung yang ada di muka abang gue dan entah kapan moment ini akan terulang lagi dan gue tau kesempatan ini gak akan datang dua kali. 

Menurut gue kapan lagi bisa ketemu langsung sama orang yang selama ini cuma bisa gue liat fotonya aja. Tepat jam setengah 8 malem berangkatlah gue sambil bernyanyi-nyanyi kecil dengan hati senang gembira, muka merah merona, dan hidung kembang kempis menuju ke rumahnya.  

Setelah berjibaku melewati jalanan jakarta yang basah dan licin karena diguyur hujan, akhirnya sampe juga gue di depan rumahnya (Oya, kenapa gue bisa tau rumah dia karena silva yang kasi tau alamat rumahnya Disa) #okesip

Setelah gue tau alamat rumahnya setiap abis pulang kuliah gue selalu mampir dan duduk sebentar di warteg depan rumahnya mengamati keadaan sekitar rumahnya mirip intel yang lagi nyamar buat gerebek sarang narkoba. 

Kadang gue berharap bisa ngeliat dia keluar dari rumahnya dan pasti gue akan bahagia melihatnya walau hanya sebentar saja.

Oke kembali ke cerita, setelah menempuh perjalanan yang singkat akhirnya gue sampe juga di rumahnya langsung gue kirim bbm ke dia, sambil menunggu dia keluar rumah, detak jantung gue makin gak beraturan, tangan gue pun keringet dingin, perut gue tiba-tiba mules gak karuan, ternyata gue masuk angin karena baru aja naek motor sambil keujanan.

Selang beberapa menit pintu rumahnya pun terbuka, samar-samar terlihat sesosok cewek berambut lurus melambai, mengenakan baju kaos warna merah, dan celana training abu-abu, yup itu dia sodara-sodara…!!!

Ya Tuhan indahnya Mahkluk ciptaan-Mu (ucap gue dalam hati) dia memang bener-bener cewek ciptaan Tuhan yang mendekati sempurna dan dia untuk pertama kalinya berdiri di hadapan gue cewek yang selama ini cuma bisa gue liat dari foto-fotonya yang ada di Facebook dan account Twitternya.

Beberapa lama kemudian perlahan dia mulai menghampiri gue dan langsung mengulurkan tangannya mengajak salaman, saking bodohnya saat itu gue salaman sama dia masih pake sarung tangan motor dan helm pun belom sempet gue lepas (Ini yang namanya kebodohan tingkat Kabupaten) dan saat itu gue dan dia malah canggung, sama-sama bingung mau ngomong apa. 

Saat itu gue ngerasa seperti Angelina Sondach yang gelagapan ditanya sama pengacaranya Nazarudin terkait kasus korupsi proyek Hambalang, diam tanpa kata..??!! 

Kemudian kita pun berjabat tangan dan saling mengucapkan nama, langit dan rintik hujan seketika menjadi saksi bisu untuk pertemuan singkat di malam yang dingin itu.  

Selesai berjabat tangan dia bilang mau ke rumah ibunya dan gue nawarin untuk anterin sekalian kesana awalnya dia gak mau tapi gue paksa aja akhirnya dia mau, pas di motor pun kita gak ngomong banyak karena dia lagi batuk dan suara dia serek-serek banjir, pas sampe gang depan rumah ibunya dia turun dan bertanya.
           
"Emang dari sini mau kemana lagi?" Tanya dia sambil garuk-garuk kepala.

"Hmmm... be.. belum tau gue mau kemana..." Jawab gue sambil gugup.

Dalam hati sih gue berharap semoga dia ngajak gue mampir ke rumahnya untuk sekedar melepas lelah menikmati secangkir teh manis hangat dan kita pun saling bertukar cerita.

Tapi ternyata harapan tak sesuai kenyataan, dia minta ijin mau langsung masuk ke dalam rumahnya mungkin karena saat itu dia lagi sakit jadi dia gak bisa berlama-lama ketemuan sama gue.

Setelah gue kasi seperangkat paket McDonald’s pesanan dia dan gue pun langsung meluncur bersama motor butut gue dan hilang ditelan kegelapan malam. Di atas motor diperjalanan pulang, pertanyaan besar ada di dalam hati gue.  

”Kok gue malam itu serasa jadi karyawan McDonald’s yang lagi freelance khusus buat nganterin delivery ya?” 

Pertanyaan itu terus berkecamuk di pikiran gue tapi gue coba positive thingking aja dan bersyukur gue udah bisa ketemu langsung sama orang yang selama ini gue impikan. Tapi ya sudahlah bisa ketemu langsung sama dia aja gue udah seneng banget, gue merasa seperti hidup kembali, seperti terbang ke langit ke tujuh dan Bergangnam style di atas awan bersama bintang-bintang.

Sesampainya di rumah langsung gue bbmin silva, malam itu gue ceritain semua yang tadi gue alamin, dia cuma ketawa denger cerita dari gue, seperti itulah pertemuan pertama kali gue sama dia, entah apa yang ada di pikiran dia, mungkin dia menganggap gue sebagai karyawan training yang lagi freelance jadi tukang delivery McDonald’s.   

"Memang terkadang saat berbuat kebaikan, kita terlihat seperti manusia bodoh." 

Keesokan harinya gue coba bbman sama dia tapi seperti biasa dibales dengan singkat padat dan jelas, yah karena gue udah biasa dibiasain jadi yah biasa ajah, lagian gue tau diri kok gue cuma manusia biasa yang tak sempurna.

Gue emang bukan siapa-siapa gue gak punya apa-apa gue cuma musisi gagal, tapi jangan salah, gue punya mobil Ferari pintu dua, motor gue Harley Davidson, Kapal Pesiar pun terparkir rapi di dermaga Ancol, tapi itu semua akhirnya hilang dalam sekejap, karena jam weker sialan yang membangunkan gue dari tidur semalam.
         
Saat gue lagi sendirian di rumah sambil ditemani nyamuk ganjen dan kegelapan malam, gue mencoba untuk selalu membayangkan wajahnya selalu bersyukur kepada Sang Pemilik Kehidupan karena telah menciptakan dan menurunkan salah satu makhluk yang paling indah di muka bumi. Makhluk ciptaanNya yang mendekati sempurna  yang bisa buat gue semangat jalanin kehidupan walaupun cuma bisa meliatnya dari kejauhan. 

Mungkin gue cuma bisa sebatas mengagumi dia aja karena gak mungkin bagi gue untuk memiliki hatinya, kalo kata pepatah "BAGAI KUNYUK MERINDUKAN REMBULAN..!!" #Ngenes. 

Ketika di kesunyian malam saat satpam komplek lagi ronda sambil maen kartu remi, gue pun berdoa dan meminta kepada Sang Pemilik Kehidupan berharap bahwa dia adalah tulang rusuk yang selama ini gue cari.

Beberapa hari setelah ketemuan gue mikirin dia terus dan berharap dia bbmin gue, setiap BB berbunyi pasti langsung buru-buru gue buka dan ternyata isinya cuma Broadcast Message link foto Artis lagi telanjang atau berita HOAX artis meninggal... Kampreett..!!! #BantingBB

#Galauitusederhana Saat kita menunggu bbmm dari gebetan ternyata hanya Sebongkah Broadcast Message yang gak jelas juntrungannya.

Rasa yang tak biasa ini, rasa yang selalu mengganggu ini harus bertepi. Iya, dia harus tahu kalo gue suka sama dia dan gue harus mengungkapkannya. Niat baik ini harus segera gue utarakan  ke sepupunya. Saat di tempat kerja gue memberanikan diri mengutarakan niat baik gue ini ke temen gue.

"Silva, kayanya gue suka sama sepupu lo deh, dan gue mau coba deket sama dia" Kata gue membuka omongan.

"Yahh... lo telat Zie, dia baru aja jadian sama cowok, dikenalin sama temennya, gue juga gak tau kalo lo suka sama dia, lo diem-diem aja sih gak pernah bilang sama gua" Jawab Silva sambil benerin poni.

"Hah...?? dia udah jadian..?? Sama siapa...?? Dimana..?? Semalam berbuat apaa..?? *Backsound lagu Kangen Ben*

"Hmmm... Ya udh va, gpp kok..." Jawab gue melas.

Terkadang apa yang kita inginkan gak pernah kesampean dan apa yang kita takutkan malah kejadian, yah namanya juga hidup. Yup, apa yang selama ini gue takutkan kejadian, ternyata dia udah memilih hati yang lain, gue keduluan, belom sempet mengutarakan perasaan ternyata gue kalah cepet. 

Akhirnya gue sadar bukan siapa-siapa, yah bagaimana mungkin mendekatinya, membaca saja daku sulit ayo di kita maen bola lagi, ini ngapain sih kok malah ngajak Adi maen bola. Oke, kembali ke benang merah cerita, gue sadar gue gak bisa deket sama dia karena ternyata dia udah jadian sama orang lain dengan besar hati dan lapang dada gue mendoakan semoga mereka bahagia.

Sekarang dia sudah bahagia menjalani hari-hari bersama Pilihan Hatinya, setiap gue intip kegiatan sehari-harinya via timeline twitter, dia lagi makan, jalan-jalan, nonton bioskop, having fun bersama pacar barunya dan sebaliknya kegiatan gue setiap hari cuma nonton dahsyat sambil makan kuaci beserta kulit-kulitnya.

Akhirnya untuk kesekian kalinya, lagi dan lagi gue harus menerima kenyataan pahit sebagai “Hati yang tak terpilih” #NgunyahBeling.

Jodoh, Rezeki dan Maut sudah ada yang mengatur, buat kalian yang sampe sekarang masih jomblo mungkin jodoh kalian sudah meninggal saat di kandungan, atau mungkin kalo ada waktu coba cek ke dokter spesialis tulang siapa tau tulang rusuk kalian sudah lengkap jadi gak usah nyari tulang rusuk lagi. Sudah, sudah.. serius banget sih bacanya.

Dalam kehidupan percintaan diantara temen-temen gue, mungkin gue adalah yang paling tragis, saat kumpul sama temen-temen, sebagian temen gue dateng sama istrinya sambil dorong kereta bayi, gue dateng sambil dorong trolly supermarket, saat mereka dulu sibuk nentuin tanggal pernikahan, gue lagi sibuk manggung sana-sini, saat mereka sibuk foto buat Pre-Wedding gue masih sibuk foto-foto sambil kayang di atas panggung.

Setelah sekian lama akhirnya gue sadar gue udah salah dalam menjalani hidup, gue fokus di musik dengan niat suatu hari nanti kalo gue sukses pasti cewek-cewek akan berebutan nyubitin pipi gue yang chubby mirip Kiki CJR. Ternyata semua yang gue impikan selama ini salah, dan sekarang gue mulai kembali merapikan kepingan kisah hidup gue yang berantakan.

"Kemapanan lebih penting daripada Ketampanan" Bopak Castello, 47th, Komedian.

Memang kemapanan itu penting tapi gue yakin dari semua kemampanan, kebahagiaan itu lebih penting dan lebih utama. 

Terkadang Allah mempertemukan kita dengan 10 orang yang salah sebelum mempertemukan kita dengan 1 orang yang benar, yup, itu bener banget dan gue udah 13 kali bertemu dengan orang yang salah, tapi gue gak akan berhenti sampai disini karena sendal jepit butut aja ada pasangannya dan gue yakin manusia itu diciptakan untuk berpasang-pasangan.

Kalo sampe sekarang gue belum juga ketemu sama tulang rusuk gue, belum tau siapa nantinya seseorang yang kelak akan menemani untuk menghabiskan sisa umur gue, dan belum keliatan juga siapa sosok yang kelak akan menjadi Ibu dari anak-anak gue. Someday gue yakin dia akan datang di saat yang tepat, saat dimana Allah yakin gue udah siap untuk menyambut kedatangannya.

Saat sendirian kadang gue berdoa dan berharap semoga Disa yang kelak jadi jodoh gue, tapi sebagai manusia kita hanya bisa berharap dan Allah yang menentukan. Gue tetep berusaha untuk besar hati menerima kenyataan walau itu pahit bahwa dia telah memilih yang lain. 

Sampai saat ini gue masih tegar, gue masih semangat mengejar tulang rusuk gue, walau terkadang galau selalu setia menemani gue, Dewi Fortuna keberuntungan belum mau mampir ke hidup gue. Tapi tenang aja, kalian semua tenang aja, Aku Rapopo...

No comments: