Catatan Harian Musisi Galau

Catatan Harian Musisi Galau
My Second Book "Bride and Groom's Story

Wednesday 7 October 2015

Selamat datang pelengkap hidupku "Kezia Azzahra Latif"

 
Alhamdulillah ya Allah telah sempurna hidupku...

Tiada hal yang paling membahagiakan bagi pasangan suami-istri selain diberi amanah untuk mendapatkan keturunan. Dan kebahagiaan itu pun menghampiri keluarga kecil gue, beberapa bulan setelah menikah kebahagiaan itu semakin lengkap ketika istri gue dinyatakan positif hamil. Cerita kebahagiaan gue saat mengetahui istri sedang hamil tertulis rapi di sini --> Keajaiban Terbesar 

Alhamdulillah positif hamil... 

Proses demi proses, episode per episode sebagai #SuamiSiaga gue jalani dengan senang hati. Di tulisan kali ini gue mau berbagi cerita-cerita seru dari awal istri gue hamil sampai menjelang lahiran. 

Orang hamil biasanya akan merasakan apa yang disebut ngidam, dan hal itu pun juga dirasakan oleh istri gue di bulan pertama kehamilannya. Mencari makanan yang diinginkan ibu hamil adalah salah satu hal yang dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menjalaninya. Sebagai Suami Idaman Stock Terakhir apa saja akan gue lakukan untuk membahagiakan istri dan calon anak gue. 

Suami Idaman Stock Terakhir!

Berbagai macam makanan mulai dari Sate padang, Es campur Sinar Garut, Mie ayam yang sumpitnya warna hitam, Rujak Bebeg, Dimsum dan Sushi Tei adalah beberapa makanan yang diinginkan saat istri gue hamil. Bersyukur gue bisa mendapatkan semua makanan tersebut tanpa harus bersusah payah mencarinya.

 Es Campur Sinar Garut

Rujak Bebeg
 
 Yang bikin rujaknya 

Sate padang!!

 Minum Aer kelapa muda

 Makan Sushi Shimilikiti

Yes Dimsum!!

 

Selain nafsu makan yang semakin bergejolak, istri gue juga mendadak seneng jalan-jalan, beruntung gue memiliki sahabat-sahabat yang baik hati dan tidak sombong yang akhirnya kita bertujuh jalan-jalan menginap ke sebuah villa di daerah Cipanas puncak Jawa-Barat.

 Kita Sahabat

 
Bahagia itu sederhana

Jalanan di Ibukota Jakarta bagi pengendara motor sudah seperti musuh bebuyutan yang tidak akan pernah berdamai. Sehari-hari untuk beraktivitas gue mengandalkan motor karena kebetulan mobil gue masih di dealer (belum kebeli mobilnya)


Naek motor sambil membonceng ibu hamil di jalanan Jakarta harus selalu waspada dan ekstra hati-hati, berjalan di kiri dengan kecepatan 40km/jam pun terkadang masih ada aja motor lain yang nyenggol dari belakang. Sebagai Suami Idaman Stock Terakhir yang bertanggung jawab, gue pun berinisiatif memasang stiker peringatan ini di belakang motor gue. 

Warning!! 

Hari demi hari berlalu tanpa jeda meninggalkan setiap jejak kenangan, dan tanpa terasa sudah masuk usia kehamilan 7 bulan, itu tandanya sudah masuk episode mencari baju dede bayi. Saat USG beberapa bulan sebelumnya sudah ketahuan bahwa jenis kelamin anak gue adalah perempuan, istri gue pun bertambah bahagia karena katanya kalo sudah besar bisa di dandanin




Buat gue laki atau perempuan sama saja yang penting dede bayinya sehat wal afiat. Setelah menikah gue menumpang tinggal di komplek rumah mertua indah, karena rumah mertua gue di daerah cipulir jadi gue memutuskan untuk membeli baju dan perlengkapan bayi di Pasar Cipulir.
 



Mungkin memang sudah lazimnya sebagai calon orang tua baru yang akan segera  memiliki anak, saat datang ke toko untuk membeli perlengkapan bayi semua hal yang berhubungan dengan bayi yang lucu-lucu langsung kita beli tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Dan ke khilav'an kita berdua pun didukung oleh mbak-mbak penjual baju yang dengan semangat '45 menawarkan semua dagangannya. #Okesip 

 Mencari baju dede bayi 

Selain seneng jalan-jalan dan makan-makan ternyata istri gue ini tiba-tiba jadi seneng maen game di Fun World, dan entah kenapa gue jadi pengen ikut-ikutan juga maen game itu, dan akhirnya kita berdua pun having fun di arena bermain Fun World di Bintaro Plaza. 

 Ngeng... ngeng...

 Jangan Bergerak!!

Memasuki usia kehamilan 8 bulan perut istri gue semakin membesar dan supaya pada saat melahirkan bisa berjalan normal akhirnya istri gue mengikuti senam hamil di Rumah Sakit Bersalin Asih. Senam hamil ini setiap hari senin pagi dan setiap hari senin pagi gue standby mengantar istri gue untuk ikut senam hamil tersebut. 


Saat istri gue senam hamil sebenernya gue mau ikut senam juga, tapi karena gue gak bawa celana legging akhirnya gue menghabiskan waktu dengan berselfie ria.


Detik-detik proses melahirkan istri gue sudah semakin dekat, dan gue harus memutuskan dimana kira-kira Rumah Sakit yang cocok untuk proses lahiran istri gue. Masalah terbesar saat ingin melahirkan bagi pasangan yang baru menikah salah satunya adalah masalah biaya, dan hal ini sempet membuat gue pusing 7 jajaran genjang karena saking pusingnya. 

Tapi gue yakin Sang Pemilik Alam Semesta sudah mempersiapkan semuanya, dari awal lahiran gue sudah berjuang menyiapkan biaya lahiran ini dan ternyata semuanya memang tidak mudah berkali-kali kita berdua kecewa dan gue pun harus siap menenangkan istri gue ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. 

Berharap dan berdoa tanpa jeda adalah satu-satunya cara agar semua bisa berjalan sesuai dengan keinginan. Dan ternyata Allah SWT memang Maha Melihat, Maha Mendengar karena semua tangisan dan doa yang sudah gue rasakan berakhir dengan indah. Pertolongan Allah memang tidak pernah terlambat, selalu datang tepat pada waktunya. 

Hari senin tanggal 28 September 2015 seperti biasa gue mengantar istri untuk cek kandungan dan gue memilih USG di Rumah Saki Bersalin Avisena karena memang lokasinya yang kebetulan berdekatan dengan rumah mertua gue.
 
 37 Minggu / 9 Bulan

Dokter : "Wah udah 37 minggu nih ji, udah harus siap-siap lo..." 

Gue     : " Wah serius dok? Brati harus jadi suami SIAGA nih?" 

Dokter : "Iya dong..." Kata dokter sambil tersenyum.

Kemudian dokter sambil berbisik bilang ke suster,

Dokter : "Sus, telpon ke kasir ya, temen gue nih..." 

Kemudian gue pun berpamitan sama dokter beranjak melangkah menuju kasir, sesampainya di kasir ternyata biaya konsultasinya gratis.

Bersyukur punya kenalan dokter spesialis kandungan, karena sebelum nikah gue pernah ngeband dan manggung bareng sama dokternya. Akhirnya dari cek kandungan usia sebulan sampe sekarang udah masuk usia 9 bulan biaya konsulnya selalu Gratis, Thanks Doc!



dr Ari Waluyo

 
    
Di pagi yang cerah hari Selasa tanggal 29 September 2015 istri gue mendadak mules dan pagi itu sebagai #SuamiSIAGA gue langsung bergegas mengantar istri ke Rumah Sakit Bersalin Avisena yang kebetulan lokasinya deket rumah mertua gue. 

Sesampainya di Rumah Sakit gue langsung menuju ruang bersalin dan minta ke suster untuk segera mengecek sudah pembukaan berapa kandungan istri gue. Setelah di cek oleh suster ternyata suster mengatakan sudah pembukaan 4 itu tandanya waktu persalinan semakin dekat.

Suster pun merekomendasikan supaya istri gue langsung masuk kamar untuk beristirahat sambil menunggu kelahiran. Jam 12 siang istri gue mulai merasakan mules yang sangat hebat setelah di cek untuk kedua kalinya ternyata sudah pembukaan 7. Kemudian suster langsung menelpon dokter Ari Waluyo tapi ternyata beliau berhalangan hadir dan digantikan dokter lain.

Jam setengah 2 siang sudah masuk pembukaan 8 itu tandanya sedikit lagi bayi akan keluar melihat dunia ini, memasuki jam 14.10 suasana semakin tegang dokter dan team perawat satu persatu mulai memasuki ruang bersalin dan mempersiapkan alat-alat untuk persiapan lahiran. Dokter dan suster mulai memberikan instruksi istri gue untuk segera mulai melakukan usaha persalinan dengan "ngeden" sekuat tenaga. 

Di dalam ruang bersalin hanya ada gue, team dokter dan suster yang membantu persalinan, mertua gue menunggu dengan was-was di luar kamar bersalin. Sebagai Suami Siaga dan Suami Idaman Stock Terakhir gue harus memberanikan diri duduk manis di samping istri sambil memegang erat tangan dari calon ibu untuk anak gue. 

 Bismillah!

Beberapa menit sebelum lahiran, nyokap gue sampai dengan selamat di Rumah Sakit dan tepat pada jam 14.40 Alhamdulillah anak gue lahir dengan selamat secara normal walaupun mesti harus menggunakan vacum sebagai alat bantu.

Tangisan pertamanya langsung meruntuhkan bendungan air mata gue dan lisan ini pun gak berhenti mengucap syukur. Setelah anak gue dibersihkan kemudian suster mempersilahkan gue untuk mengadzankan di telinga kanan dan qomat di telinga kiri. Bibir ini bergetar hebat dan merinding tanpa henti saat harus membisikan kalimat pertama di telinga anak gue.


Selamat datang bidadari kecilku...

Selamat datang matahariku, pelengkap hidupku, "Kezia Azzahra Latif" semoga kelak engkau menjadi anak sholehah yang luar biasa, berguna bagi nusa bangsa dan agama. 


Alhamdulillah telah sempurna hidupku dengan kehadiranmu, Selasa 29 September 2015, jam 14.40 WIB putri pertama gue telah lahir dengan selamat memiliki berat badan 3,1 kg dan panjang 46cm. Ibunya sehat walaupun saat proses lahiran harus ngeden berkali-kali karena ini proses kelahiran anak pertama.

 
Welcome to the world my lil princess


"Kezia Azzahra Latif"

Kesayangan reZI dan Ademirawati yang luar biasa dan cerdas keturunan dari keluarga Latif.


Semoga kelak engkau menjadi anak yang sholehah berguna bagi nusa bangsa dan agama.

Semoga doa dan harapan yang kami berikan sebagai hadiah nama untuk anak kami bisa menjadi kenyataan... 


Amin ya robbal alamin...

Love You...


No comments: